Close

Kelima Puskesmas di Mahakam Ulu Telah Mendapatkan Akreditasi

DISKOMINFOSTANDI, MAHULU – Pada tahun 2019 lalu , empat puskesmas yang berada di empat kecamatan telah mendapat akreditasi dari Kementerian Kesehatan, yaitu Puskesmas Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari, Puskesmas Laham, Puskesmas Long Pahangai dengan akreditasi Madya, sedangkan Puskesmas Long Hubung mendapatkan akreditasi utama. Dan untuk Puskesmas ujoh Bilang telah mendapatkan akreditasi dasar yang diterima pada tahun 2017.

Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Mahakam Ulu (DKP2KB) Agustinus Teguh Santoso, pada tahun 2019, ada empat puskesmas yang melaksanakan program akreditasi. Akreditasi ini adalah sebuah program untuk menstandarisasi pelayanan, baik penilaian manajemen, penilaian pelayanan, penilaian administrasi, dan pelayanan kegiatan di luar gedung atau kesehatan masyarakat.

Dan dari situ akan dinilai oleh tim surveyor nasional untuk akreditasi puskesmas, lanjut Teguh, penilaian sudah dilakukan di bulan Oktober – November 2019. Dan setelah dilakukan penilaian maka tim dari pusat akan memberikan keputusan, apakah puskesmas yang dinilai itu lulus dengan grade apa, atau tidak lulus.

“Setelah dilakukan penilaian, ternyata keempat puskesmas dinyatakan lulus semua, artinya puskesmas yang ada di Mahakam Ulu telah memenuhi standar pelayanan sesuai dengan akreditasi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Satu puskesmas mendapat penilaian utama, dan tiga lagi mendapatkan penilaian madya.

Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh menyerahkan piagam akreditas Predikat Madya kepada pimpinan Puskesmas Tiong Ohang Kecamatan Long Apari

Ditambahkannya, besar harapan kepada tenaga medis yang bekerja di keempat puskesmas, ini menjadi motivasi buat mereka, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kita juga berharap dengan program akreditasi ini, tidak hanya baik pada saat mau dinilai, tetapi baik untuk seterusnya.

Pertahankan budaya dan irama kerja yang sudah ada, sering kali yang terjadi, dan itu selalu kami  tanamkan kepada teman-teman di lapangan, karena hendak lulus, maka baiklah pelayanannya dan setelah mendapat sertifikat kembali ke budaya lama.

“Dan ini tidak kita inginkan, jangan sampai akreditasi dijadikan ajang berburu sertifikat, tapi betul-betul untuk merubah pelayanan, dimana dulu tidak terlalu bagus atau kurang standar menuju pelayanan yang terstandar yang sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan,” tandas Teguh. (Alex/AI)

Related Posts